Senin, 21 Desember 2009

Jangan minum obat-obat tiongkok Menjelang dan Setelah Operasi Pembiusan dan Pembedahan

HONG KONG – Menurut hasil studi di
Hong Kong, ramuan yang diresepkan dalam pengobatan tradisional Tiongkok
dapat menyebabkan komplikasi bila diminum tepat sebelum pembiusan dan
pembedahan. Studi tersebut, dipublikasikan dalam jurnal medis Anesthesiology
bulan September, berpendapat bahwa ramuan tertentu yang dipakai dalam
pengobatan tradisional Tiongkok dapat memperlemah daya gumpal darah
atau menurunkan tekanan darah.
甘草 (gāncǎo) licorice, 地黄 (dìhuáng) rehmannia, 黄芪 (huángqí) astragalus, 白朮(báishù) atractylodes dan杜仲(dùzhòng) eucommia adalah ramuan tradisional yang berpotensi merugikan jika diresepkan sebelum pembedahan.
Beberapa obat dapat mengurangi kadar kalium dalam darah, menurut para peneliti, hal mana dapat berakibat arrhythmia yang serius atau denyut jantung yang tidak teratur, bila pasien diberi obat anestesis pada waktu bersamaan.
“Selama
pembedahan, karena obat-obatan anestetis yang diberikan kepada pasien
akan membuat mereka lebih mudah menderita irama jantung tak teratur.
Interaksinya dengan anesthesia akan lebih mudah menyebabkan gangguan
irama jantung,” kata Chui Potong, rektor kepala klinis kehormatan dari Departemen Anestesia dan Rawat Intensif Universitas Tiongkok.
“Bila
memungkinkan, hentikan pemberian obat tradisional Tiongkok sebelum
pembedahan. Atau be-ritahukan dokter bahwa anda telah mengkonsumsi obat
tradisional Tiongkok dan biarlah mereka mengetahuinya sebelum anda
menjalani pembedahan,” kata lektor kepala Profesor Anna Lee, dari
departemen yang sama.
Studi
tersebut menekankan bahwa sup dan teh herbal yang dijual bebas masih
dianggap aman. “Herbal yang dipakai dalam resep adalah sangat lebih
kuat, anda harus menggodoknya dan menjadi cairan yang sangat pekat,”
jelas Lee.
Antara
Januari 2003 dan September 2004, penelitian melakukan survei kepada 601
orang dan menemukan 80% pasien mengkonsumsi sup dan teh yang dijual
bebas, 12 % tidak mengkonsumsi obat herbal tradisional sama sekali, dan
8 % menggunakan obat herbal yang diresepkan.
Sebelum
operasi dilakukan pasien harus menjalani pemeriksaan rutin. Bagi yang
menggunakan obat herbal yang diresepkan, akan terdeteksi mengalami
komplikasi seperti pendarahan berkepanjangan dan unsur kalium darah
yang rendah.
Para
peneliti mengatakan, “pasien yang menggunakan obat herbal tradisional
Tiongkok sebelum pembedahan, dua kali lipat lebih sering mengalami
masalah yang merugikan.”
Lee
mengatakan dengan adanya campur tangan dokter maka pasien dapat
terhindar dari komplikasi selama ataupun setelah pembedahan.
(reuters/prm)

0 komentar:

Posting Komentar

NARUBUNGA © 2008 Template by:
SkinCorner